7 Pemain Bola Terkenal Indonesia Terbaik Semanjang Masa

pemain bola terkenal
pemain bola terkenal

7 Pemain Bola Terkenal Indonesia Terbaik Semanjang Masa – Sejarah sepak bola Indonesia tidak bisa dipisahkan dari perkembangan olahraga ini di tanah air. Sepak bola pertama kali diperkenalkan ke Indonesia oleh penjajah Belanda pada tahun 1914. Sejak saat itu, olahraga ini semakin populer di kalangan masyarakat.

Untuk mengakomodasi minat yang terus berkembang, Indonesia kemudian membentuk organisasi yang menaungi sepak bola, yaitu PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), yang didirikan di Yogyakarta pada 19 April 1930. Pembentukan PSSI terjadi sebelum Indonesia bergabung dalam ajang Piala Dunia pada tahun 1938. Tokoh utama di balik pendirian PSSI adalah Soeratin Sosrosoegondo.

Sejak pendirian PSSI, sepak bola Indonesia terus berkembang. PSSI memperkenalkan berbagai ajang kompetisi seperti Liga Super Indonesia dan memberikan kesempatan kepada daerah untuk membentuk organisasi sepak bola lokal. PSSI juga mengadakan pertandingan untuk berbagai kategori, termasuk tim wanita dan tim usia muda (U-15, U-17, U-21, dan U-23). Semua ini berkontribusi pada munculnya banyak pemain berbakat di Indonesia.

Namun, setelah wafatnya Soeratin Sosrosoegondo, prestasi tim nasional tidak banyak mengalami kemajuan, terutama karena kurangnya pembinaan yang sejalan dengan perkembangan organisasi dan kompetisi.

Meskipun demikian, salah satu pencapaian bersejarah Timnas Indonesia adalah kemenangan di final SEA Games 1991 melawan Thailand, yang berhasil meraih medali emas dalam cabang sepak bola.

Berikut adalah daftar sembilan pemain bola terbaik Indonesia sepanjang masa:

Terlepas dari kondisi sepak bola di Indonesia saat ini, banyak pemain telah meninggalkan jejak legendaris. Berikut adalah daftar beberapa pemain bola terbaik Indonesia:

Hendro Kartiko

Hendro Kartiko adalah salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki oleh Timnas Indonesia. Ia berpartisipasi dalam tiga edisi Piala Asia: 1996, 2000, dan 2004.

Karier Hendro dimulai di Jawa Timur dan berkembang pesat ketika ia memperkuat Mitra Surabaya. Pada tahun 1996, ia dipanggil oleh Timnas untuk mengikuti seleksi Piala Asia.

Pada awalnya, Hendro hanya menjadi kiper cadangan di Timnas. Namun, ia mendapatkan kesempatan bermain saat melawan Kuwait di babak grup Piala Asia 1996 setelah kiper utama, Kurnia Sandy, mengalami cedera. Hendro bermain selama 15 tahun dan dikenal dengan julukan “Barthez Asia.”

Selama kariernya, Hendro memperkuat beberapa klub, termasuk Arema, PSM Makassar, Persebaya, Mitra Kukar, Sriwijaya FC, Persija, dan PSPS Pekanbaru. Pada tahun 2000, namanya juga masuk dalam daftar AFC All Stars.

Firman Utina

Karier sepak bola Firman Utina dimulai ketika ia bermain untuk Persma Manado, sebelum melanjutkan perjalanan profesionalnya dengan bergabung ke Persita Tangerang.

Firman telah tampil dalam 67 pertandingan bersama Timnas Indonesia.

Pemain berbakat asal Manado ini turut berperan penting dalam membawa Timnas meraih posisi sebagai runner-up di AFF Cup pada tahun 2004 dan 2010.

Pada laga perdana Piala Asia 2007, penampilan Firman Utina sangat mengesankan.

Boaz Solossa

Boaz Solossa atau Bochi merupakan pemain terbaik yang berasal dari Papua. Ia telah berhasil masuk menjadi bagian dari penyerang inti Timnas saat usianya masih 18 tahun.
Bochi bersama Timnas berhasil mencetak sebanyak 14 gol.

Pemain bola terbaik Indonesia satu ini, ketika bergabung bersama Persipura berhasil membawakan empat gelar juara Liga Indonesia pada 2005, 2009, 2011 serta 2013, selain itu juga gelar Indonesia Soccer Championship A 2016.

Pada tahun 2009, 2011 serta 2013 ia berhasil memperoleh gelar top scorer dan juga player of the year. Jumlah pertandingan yang pernah Boaz mainkan bersama Timnas yaitu sebanyak 48.

Andi Ramang

Bersama klub PSM Makassar, Andi Ramang berhasil mencetak gol sebanyak 239 dengan total pertandingan 300.

Pada tahun 1952 silam, ia mulai bergabung dengan Timnas menggantikan Sunardi Arland.

Pada pertandingan East Cup, Indonesia berhasil memperoleh sebanyak 25 gol, dan perolehan 19 gol dari total keseluruhan tersebut merupakan sumbangan dari pemain bola terbaik Indonesia satu ini.

Prestasi paling terbaik dari Ramang yang tidak akan terlupakan begitu saja yaitu ketika berhasil menyumbangkan gol pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia tahun 1958. Pada saat tersebut, lawannya adalah Tiongkok.

Kurniawan Dwi Yulianto

Kurniawan Dwi Yulianto merupakan pria kelahiran Magelang yang memulai karier sepak bolanya dari Diklat Salatiga di Jawa Tengah. Kemudian pada tahun 1993 ia berangkat menuju Italia mengikuti program Primavera PSSI.

Pada musim 1994, Sampdoria klub Italia merekrut nya, lalu pindah ke FC Luzern. Dari situ kariernya mulai meningkat menjadi salah satu pemain bola terbaik.

Setelah itu, Kurniawan pulang ke Indonesia dan sempat berpindah beberapa kali pindah klub.

Bersama Timnas selama 10 tahun, pemain bola terbaik Indonesia ini berhasil menyumbangkan gol sebanyak 33. Sedangkan jumlah pertandingan yang pernah ia ikuti bersama Timnas sebanyak 59. Kariernya berakhir di Persipon.

Ricky Yakobi

Pria asal Medan, Ricky Yakobi memulai karier sepak bola ketika menjadi striker PSMS Medan pada 1979 saat usianya masih 16 tahun.

Selama 6 tahun bermain bersama PSMS, ia berhasil memberikan dua gelar Perserikatan yaitu tahun 1983 dan 1985.

Ia bermain bersama Timnas dari tahun 1985 hingga 1991. Selama bergabung dengan Timnas, Ricky berhasil meraih satu gelar medali emas di SEA Games di Jakarta pada tahun 1987.

Pada tahun 1988, Matsushita, klub asal Jepang, merekrutnya. Ricky hanya menjalani musim pendek saja saat itu karena faktor cuaca.

Ia hanya bermain sebanyak enam kali saja selama kariernya di sana dengan perolehan satu gol.

Robby Darwis

Daftar pemain bola terbaik Indonesia lainnya ada Robby Darwis, merupakan salah satu defender paling baik di Timnas.

Pada awalnya, Robby bergabung dengan tim Maung Bandung, tepatnya usia 19 tahun.
Kemudian ia mendapatkan panggilan untuk bergabung dengan Timnas menuju pertandingan SEA Games tahun 1987.

Pada pertandingan SEA Games 1991 di Manila, Robby bersama Feryl Raymond Hattu berhasil membawa pulang medali emas.

Scroll to Top